Rabu, 07 Desember 2016

Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik

1. Teori Psikodinamika 
Teori psikodinamika adalah teori psikologi yang berupanya menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkahlaku (kepribadian) manusia.
2. Teori Behavioristik 
Teori behavioristik adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan oleh John B. Watson (1878-1958), seorang ahli psikologi amerika, pada tahun 1930, sebagai reaksi dari teori psikodinamika. Watson dan teoristik behavioristik lainnya, seperti Skiner (1904-1990), meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari pembawaan ginetis dan pengaruh lingkungan atau situasional. 
3. Teori Humanistik 
Para teoritikus humanistik, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970) meyakini bahwa tingkahlaku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konplik-konplik yang tidak disadari maupun dari hasil pengondisian (conditioning) yang sederhana. 
4. Teori Psikologi Transpersonal
S.I. Shapiro dan Denise H.Lojoie (1992) menggambarkan psikologi transpersonal sebagai transpersonal psychology is concerted with the study of humanitys highest potential, and with the recognition understanding, and realization of unitive, spiritual, and transcendent states of consciousness. 
5. Teori Nativisme (teori yang berorientasi pada biologi)
Aliran nativisme berpandangan bahwa segala sesuatu ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pitar. 
6. Teori Empirisme (teori lingkungan)
Aliran empirisme bertentang dengan aliran nativisme. Aliran ini tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya dibawah lahir manusia. Dengan kata lain bahwa anak manusia itu lahir dalam keadaan suci dalam pengerian anak bersih tidak membawa apa-apa. Karena itu, aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada factor lingkungan. 
7. Teori Konvergensi 
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peran penting. Bakat sebagai kemungkinan atau disposisi telah ada pada masing-masing individu yang keudian karena pengaruh lingkunagan yang sesuai dengan kebutuhan untuk kebutuhannya, maka kemungkinan itu lalu menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar