Rabu, 07 Desember 2016

Ambisi dan Mimpi adalah Samudra

Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan jika kita tidak memulainya sekarang dan hanya menunggu. Curahkanlah seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan pekerjaan dan kesempatan yang bisa dilakukan saat ini. Lakukanlah tugas sebaik-baiknya.
Jangan membiarkan waktu berlalu dan sia-sia. Ambisi dan mimpi adalah samudra. Meski kadang terjadi pasang surut, tapi airnya takkan pernah surut. Oleh sebab itu, bersemangatlah selalu, meski untuk pekerjaan sekecil apapun. Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa dilakukan hari ini. Kita adalah insan yang luar biasa. Hindari selalu menunggu motivasi untuk bergerak, tetapi bergeraklah sekarang juga, dan dirimu akan termotivasi dengan sendirinya.
Kita semua sebenarnya diberi kemampuan dan potensi yang besar dan hebat. Oleh sebab itu, kembangkanlah setiap potensi yang ada semaksimal mungkin, dan gunakan dengan tepat, agar bermanfaat bagi sebanyak umat. Manusia harus memiliki ambisi untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik dari kondisi yang saat ini tengah dijalaninya. Sikap ambisi menjadi suatu dorongan dalam diri yang memacu untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil yang baik dengan tujuan yang ingin ditempuh.
Menurut seorang psikolog ternama Tika Bisono, M.Psi, Psi., setiap manusia harus memiliki sikap ambisi. “Ambisi itu sesuatu yang baik, setiap orang harus memilikinya. Karena ambisi merupakan cita-cita atau apa yang ingin dituju atau roh seorang manusia untuk survive dalam hidupnya. Kalau orang tidak memiliki ambisi, berarti ia tidak mengisi kehidupannya”.
Pada dasarnya memiliki sifat ambisi itu bagus selama masih bisa dikendalikan dengan baik, namun jika tidak, akan menimbulkan sikap ambisius. Ambisius merupakan kata sifat dari ambisi. Ambisi yang positif dimiliki oleh orang supaya bisa berprestasi dengan baik dan menghasilkan karya terbaik, sementara kalau yang negatif itu sebuah ambisi yang tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki, sehingga ia akan memaksakan segala cara.
Ambisius yang berlebihan, secara psikologi akan membuat mereka memiliki minat dan keinginan yang menggebu-gebu terhadap suatu bidang. Dengan begitu mereka dapat menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya itu.
Agar ambisi yang dimiliki tidak berubah menjadi ambisius, maka setiap orang harus meiliki kerangka program dan ukuran-ukuran yang jelas. Tentu setiap orang harus memiliki kerangka program dan ukuran-ukuran yang mengacu pada kemajuannya, kalau berkompetisi berarti sudah tepat. Tapi agar tidak melebihi kompetensi maka harus terukur.



Sumber:
Chandra, Mega. 2013. Mau Jadi Apa? Find Yourself Motivation. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Diredja, Tjahja Gunawan. 2012. Ambisi versus Ambisius? Apa Bedanya. [Diakses pada Jumat, 07 Desember 2016].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar