Minggu, 11 Desember 2016

SEJARAH ILMU PENDIDIKAN ANAK DI INDONESIA

Pendidikan anak zaman Indonesia Purba, zaman pengaruh Hindu dan pengaruh Budha belum banyak ditemukan sumber-sumber yang terfokus dan terpilih untuk mengulas selayang pandang pendidikan yang ada yang zaman itu. Juga pada zaman penjajahan Portugis dan Spanyol belum banyak ditemukan sumber yang menjelaskan secara eksplisit tentang pendidikan anak yang terjadi pada zaman itu.
1. Zaman Indonesia Purba
Kebudayaan penduduk asli Indonesia adala kebudayaan palaeolitis. Palaeolitis adalah campuran antara kebudayaan melayu dengan kebudayaan asli Indonesia yang menyembah animism dan dinamisme. Animism adalah kepercayaan terhadap kesaktian roh nenek moyang. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap kekuatan benda-benda. Masyarakat Indonesia asli memiliki system gotong royong. Pendidikan pada zaman itu, para orang tua mendidik anak-anaknya agar dapat membantu orang tua untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. 
Cita-cita pendidikan pada zaman ini adalah :
a. Mendidik anak menjadi manusia penyemangat gotong-royong
b. Mendidik anak menjadi manusia yang menghormati para empu
c. Mendidik anak menjadi manusia yang taat akan adat, jadi pada zaman ini kedudukan manusia sama dan tidak ada kasta.

2. Pendidikan Anak Zaman Pengaruh Hindu di Indonesia
Menurut teori Van Leur ditegaskan bahwa pada abad-abad permulaan terjadilah hubungan perdagangan antara orang-orang Hindu dengan orang-orang Indonesia. Pedagang-pedagang Hindu itu termasuk manusia dari tingkatan/kasta rendah. Karena itu sulit bagi mereka untuk mempengaruhi orang-orang Indonesia yang menjadi Ketua-ketua Adat dan orang Indonesia yang berpengetahuan lebih luas dari mereka.
Susunan masyarakat Indonesia setelah mendapat pengaruh Hindu terdiri dari 4 kasta, yaitu, Kasta Brahmana, Kasta Ksatria, Kasta Weisya, Kasta Sudra. Anak yang mendapatkan pendidikan yang baik adalah anak yang berasal dari kasta Brahmana dan Kasta Ksatria.

3. Pendidikan Anak Zaman Pengaruh Buddha
Agama Budha mengakui adanya samsara dengan 8 usaha, yaitu : 
a. Kepercayaan
b. Pertimbangan
c. Perkataan
d. Perbuatan
e. Penghidupan
f. Usaha
g. Samandi
h. Persatuan pikiran yang baik-baik
Paham Buddha mempersatukan seluruh manusia, tidak mengenal pembagian kasta. Keadaan di Indonesia dewasa itu pada hakikatnya sama. Manusia ingin mencapai nirwana yang tidak tertentu.
Antara abad ke 3-4 sebelum Masehi ajaran Buddha terpecah menjadi dua aliran, yaitu :
a. Buddha Hinayana (kendaraan kecil) seseorang harus mencapai nirwana atas tenaga dan kekuasaan sendir. Sedikit benar orang yang dapat mencapai nirwana itu.
b. Buddha Mahayana (kendaraan besar) seseorang dapat mencapai nirwana dengan pertolongan Boddhisattwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar