Kamis, 15 Desember 2016

Diskriminasi Penggunaan Tangan Kiri (Kidal)

Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang memiliki peranan penting bagi kita. Penggunaan tangan yang baik adalah dengan mempekerjakan keduanya (tangan kanan dan kiri) dengan porsi yang sama. Manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam menggunakan tangan kiri atau kanannya. Sebagian besar manusia (70-90%) adalah pengguna tangan kanan. Sementara itu, pengguna tangan kiri adalah antara 8-15%. Jenis yang ketiga disebut dengan mixed-handheadedness adalah orang yang memiliki kecakapan yang berbeda untuk tangan yang berbeda. Misalnya, untuk menulis ia lebih senang menggunakan tangan kiri sementara untuk melempar bola ia akan menggunakan tangan kanannya. Dan jenis yang keempat disebut dengan ambidexterity, yaitu orang yang bisa menggunakan kedua belah tangannya untuk melakukan tugas-tugas yang sama dengan sama baiknya. Misalnya, ketika menulis dengan pena, ia bisa menulis sama rapinya jika ia menggunakan tangan kanan maupun kiri.
Namun, kita seringkali secara tidak sadar menggunakan keduanya (tangan kanan dan kiri) secara diskriminatif dengan penggunaan tangan kanan lebih mendominasi. Hampir 90 persen manusia menggunakan tangan kanan. Jika di lihat dari segi sejarahnya manusia yang dikaji melalui gambar di dinding-dinding gua, alat-alat dari zaman batu, atau pecahan tulang kera dan babon, menunjukkan bahwa mayoritas mereka menggunakan tangan kanan. Penggunaan tangan kanan sudah setua usia manusia (Taufiq Pasiak, 2008:153). Fakta ini, seolah mendukung dominasi aktivitas tangan kanan.
Dengan dominasi yang tinggi tersebut, yang konon telah terjadi sejak 500.000 tahun yang lalu, maka tidak heran jika sebagian besar benda-benda kebutuhan manusia di dunia dibuat dengan asumsi penggunanya adalah orang yang dengan dominan menggunakan tangan kanan. Selain itu banyak fenomena di sekitar kita yang mengharuskan penggunaan tangan dan banyak pula aturan yang mengatur penggunaan nya secara tidak tertulis. Banyak pertanyaan yang timbul, seperti mengapa kita makan harus menggunakan tangan kanan? Mengapa berjabat tangan harus menggunakan tangan kanan? Mengapa menggunakan tangan kiri dianggap tidak sopan? dan masih banyak pertanyaan lain.
Diskriminasi penggunaan tangan dipicu oleh penggunaan istilah kanan dan kiri yang merambah di masyarakat. Kiri cenderung dimaknai “negatif” dan kanan cenderung dimaknai “positif”. Pemaknaan ini dibawa oleh masyarakat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Seorang tentara KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) bahkan menganggap tangan kiri tidak layak memakai jam tangan karena itu artinya tidak menghargai waktu. Jam tangan harus di pakai di tangan kanan yang lebih mulia untuk menunjukkan penghargaan waktu.
Beberapa contoh diskriminasi penggunaan tangan kiri dan kanan
  • Domain linguistik
Secara etimologi, left (kiri) menunjukkan kotoran dan kejelekan, sedangkan right (kanan) sebaliknya, yaitu adil, benar, dan tepat. Dilihat dari beberapa bahasa seperti bahasa yunani misalnya kata “sinister” dan lawannya “dexter”. “sinister” yang menjadi asal kata sinis dalam bahasa Indonesia selain berarti kiri dalam bahasa aslinya juga berarti sesuatu yang jahat dan mencurigakan dalam bahasa kita. “dexter” yang artinya kanan juga mengandung makna keindahan, dan kebaikan. Kata “Gauche” (bahasa Prancis untuk kiri) dalam bahasa Inggris digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang aneh, janggal, dan kaku. Kata “amancino” dalam bahasa Italia yang di pakai menunjuk kiri juga berarti bohong, dan dusta. Dalam bahasa Arab “yamin” untuk kanan, menunjukkan kekuatan, kebahagiaan, sumpah, dan keberkatan.
  • Domain Politik
Kita sangat sering mendengar istilah ektrim kiri untuk menunjukkan kewaspadaan karena sangat lekat dengan paham komunis yang menentang pemerintahan. Pada kartu tarot iblis memegang pedang dengan tangan kiri. Sementara dewi keadilan digambarkan memegang pedang dengan tangan kanan. Ini juga merupakan makna yang tersirat dengan penggunaan istilah kiri dan kanan.
  • Domain Agama
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap penggunaan tangan kiri dan kanan. Mengutamakan yang kanan merupakan ajaran mendasar tentang Islam itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Makan, minum, dan melakukan hal apapun yang di anggap baik dianjurkan menggunakan tangan kanan. Masuk masjid dengan kaki kanan dan masuk ke dalam toilet dengan kaki kiri. Gerakan berwudhu selalu mendahulukan yang kanan dan saat selesai solat juga diawali dengan gerakan salam ke arah kanan. Bahkan dalam Islam juga melambangkan kelompok kanan sebagai golongan yang mendapatkan keberuntungan di hari akhir nanti yang sangat berlawanan dengan golongan kiri yang merugi.






Sumber:
Pasiak, Taufiq. 2006. Manajemen Kecerdasan. Bandung: Mizan Pustaka.
Humaira, Fauziah. 2011. “ Ketika kata-kata dan logika berkuasa”, diakses pada tanggal 15 Desember 2016, pukul 21.09 WIB [Online]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar