Selasa, 22 November 2016

Jenis Kepribadian dan Pembentukan Kepribadian

"Jenis Kepribadian dan Pembentukan Kepribadian"


A. Jenis Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu hal yang unik, yaitu berbeda pada tiap-tiap individu. Banyak sekali pakar-pakar yang berusaha melakukan penggolongan terhadap kepribadian-kepribadian yang dimiliki oleh tiap-tiap individu. Usaha penggolongan tersebut merupakan suatu usaha yang cukup sukar, oleh karena itu mereka hanya dapat melakukan penggolongan kepribadian didasarkan pada satu atau dua aspek saja dari keseluruhan kepribadian. Berikut ini akan dipaparkan beberapa penggolongan kepribadian yang dilakukan oleh para ahli.
1. Penggolongan menurut Ernst Krestschmer (1888-1964) yang didasari pada ciri-ciri fisik dan berorientasi pada penyakit-penyakit kejiwaan. Terdapat tiga macam tipe, yaitu:
a. Tipe Asthenis : ciri-cirinya adalah bertubuh kurus, jangkung, mempunyai tempramen yang mirip dengan penderita skizofrenia.
b. Tipe Atletis : ciri-cirinya adalah bertubuh tegap, seperti olahragawan, mempunyai tempramen yang mirip dengan penderita epilepsi.
c. Tipe Piknis : ciri-cirinya adalah bertubuh gemuk, pendek, bertempramen mirip dengan penderita manis-depresif.

2. Penggolongan Yunani Kuno, menurut Hipokrates (460-375 SM). Hipokrates berpendapat bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh proses-proses faali dalam tubuh, terutama oleh bekerjanya cairan-cairan dalam tubuh. Terdapat 4 macam tipe, yaitu:
a. Tipe Sanguinis : cirinya adalah sangat periang, dipengaruhi sebagian terbesar oleh darah.
b. Tipe Phlegmatik : cirinya adalah cenderung lamban, tak bersemangat, yang paling berpengaruh adalah kelenjar ludah.
c. Tipe Melankolik : cirinya adalah pada umumnya bersikap sedih dan murung, dipengaruhi oleh empedu hitam.
d. Tipe Kholerik : cirinya adalah cenderung pemarah, cepat bereaksi, banyak dipengaruhi oleh empedu kuning.

3. Tipologi modern menurut Carl Gustav Jung (1875-1961), penggolongan dilakukan berdasarkan perilaku atau karakteristik psikologisnya saja. Terdapat tiga macam tipe, yaitu:
a. Tipe Introvert, yaitu orang-orang dengan kepribadian yang cenderung untuk menarik diri dan menyendiri, terutama dalam keadaan emosional, sedang menghadapi masalah atau konflik. Ia pemalu dan lebih suka menyendiri daripada bergabung dengan orang banyak.
b. Tipe Ekstrovert, yaitu orang yang dalam keadaan tertekan justru akan menggabungkan diri dengan orang banyak sehingga bebannya berkurang. Ia peramah dan memilih pekerjaan-pekerjaan seperti berdagang, pekerja sosial, juru bicara, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang banyak melibatkan orang banyak.
c. Tipe Ambivert, yaitu orang-orang yang tidak termasuk introvert maupun ekstrovert. Ciri kepribadiannya merupakan campuran dari kedua jenis kepribadian yang lain (introvert dan ekstrovert).


B. Pembentukan Kepribadian
Istilah bahasa inggris untuk kepribadian adalah personality, yang berasal dari kata Latin “persona” yang artinya adalah topeng. Menurut Allport (1961), kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu tersebut terhadap lingkungannya. Kepribadian merupakan sebuah konsep yang sangat sukar dimengerti. Kepribadian ada yang dapat berubah dan ada pula yang menetap.
Kepribadian dapat berubah karena selalu menyesuaikan diri dengan keadaan. Aspek-aspek yang sifatnya sementara dan bisa duibah atau dikembangkan melalui pengalaman dan pelatihan, seperti sikap kerja, ketekunan, disiplin, dan sebagainya. Sedangkan kepribadian yang menetap yaitu aspek sifat (trait) seperti pemarah, cepat tanggap, atau pemberani. Termasuk juga aspek kecerdasan.
Teori Lima Dimensi Model Kepribadian, atau sering disebut teori “5 Besar” (The Big Five Theory) yang dikemukakan pertama kali oleh L.L Thurstone (1934) dan kawan-kawan (1993) menyatakan bahwa ada lima sifat dasar inti pada manusia. Kepribadian seseorang ditentukan oleh sifat-sifat yang dominan dari kelima sifat tersebut. Kelima sifat dasar tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Openness to experience
Keterbukaan pada pengalaman dan gagasan-gagasan baru, tidak tradisional atau tidak berorientasi semata-mata pada rutinitas.
2. Conscientiousness
Memenuhi tugas, terencana, dan teratur, tidak berleha-leha, dan dapat diandalkan.
3. Extraversion
Ceria dan berorientasi pada rangsangan yang ada di luar, bukan merupakan seorang pendiam.
4. Agreeableness
Bersifat sosial, bersahabat, cinta damai, tidak agresif, dan tidak cenderung dominan.
5. Neuroticism
Reaktif secara emosional, mudah terpicu emosi negatifnya, cenderung tidak memiliki sifat tenang, tidak terkendali, dan pesimistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar