Selasa, 22 November 2016

Definisi Pendidikan dan Teori-teori Pendidikan

"DEFINISI PENDIDIKAN DAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN"

A. Definisi Pendidikan
Pendidikan berasal dari bahasa Yunani “Paedagogiek” (pais = anak, gogos = membimbing/menuntun, dan iek = ilmu) yang berarti ilmu yang membicarakan bagaimana memberikan bimbingan kepada anak. Dalam bahasa Inggris, pendidikan diterjemahkan menjadi “Education” yang dalam bahasa Yunani “Educare”. Education berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232) tentang Pengertian Pendidikan. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” yang artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran dan tuntutan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses humanisasi, yaitu proses untuk memanusiakan manusia. Pendidikan menjadi suatu bentuk upaya pembebasan manusia dari kungkungan kebodohan, pembebasan dari tipu daya orang-orang zalim yang menginginkan kekuasaan besar di atas telapak tangannya. Melalui pendidikan seorang individu diharapkan bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki agar self power yang ada dalam dirinya dapat keluar dan ia bisa mengendalikan dengan bijak self power yang dimiliki.
Berikut ini pengertian pendidikan menurut beberapa ahli :
1. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya adalah pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
2. UU No. 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Plato (429 SM-346 M)
Pendidikan ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
4. Charter V. Good
a) Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching (Pendidikan adalah seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar)
b) Pedagogy is the systematized learning or instruction concerning principles or methods of teaching and student control and guidance; largely replaced by the term education (Pendidikan adalah ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan, dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan).


B. Teori-teori Pendidikan
Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat) teori pendidikan, yakni :
1. Teori Pendidikan Klasik
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan pada peranan isi pendidikan daripada prosesnya. Isi pendidikan atau bahan pengajaran diambil dari sari ilmu pengetahuan yang telah ditemukan atau dikembangkan oleh para ahli di bidangnya dan disusun secara logis dan sistematis. Dalam praktiknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
2. Teori Pendidikan Pribadi
Teori pendidikan pribadi berasal dari asumsi bahwa anak telah memiliki potensi-potensi tertentu sejak ia dilahirkan. Pendidikan yang didapat haruslah sesuai dengan minat dan kebutuhan si peserta didik sebagai pelaku utama pendidikan. Guru hanya sekedar menjadi pembimbing, fasilitator, dan pendorong semangat belajar anak didik.
Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis yang bertujuan untuk memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual.
3. Teknologi Pendidikan
Dalam proses pendidikan tentunya ada proses penyampaian informasi dari seorang guru kepada muridnya. Dalam hal ini teknologi berperan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dalam menyampaikan informasi tersebut. Teori pendidikan dalam teknologi lebih mengutamakan pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis. Jadi dalam teknologi pendidikan budaya lama dalam pendidikan itu sendiri akan berkembang atau berubah menjadi baru. Teknologi dalam pendidikan bertujuan untuk mengembangkan cara baru dalam proses pembelajaran sehingga anak akan terbantu dengan lebih cepat dalam mencapai tujuan pendidikan. Misalnya melalui, buku atau elektronik. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan daripada penyampaian dan pendalaman bahan.
4. Teori Pendidikan Interaksional
Teori pendidikan interaksional berlatar belakang pada pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia yang lain. Teori ini menekankan pada interaksi dua pihak antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan guru. Selain itu, dalam teori ini interaksi juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan lingkungan.
Pendidikan interaksional menjadi sumber utama untuk menghadapkan anak didik pada kurikulum yang bersifat tantangan, hambatan dan gangguan yang dihadapi oleh manusia. Anak akan bekerjasama mencari pemecahan masalah yang tepat bersama dengan anak lain dan lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar